Tapi nggak dipungkiri juga gara-gara pandangan pertama jadi tumbuh simpati terhadap seseorang.
1. Butuh proses
Bukan jaminan pandangan pertama bisa menimbulkan cinta sejati. Karena segala sesuatunya pasti perlu proses.
Cinta pada pandangan pertama sifatnya jarang yang permanen. Dalam kenyataannya seringkali berumur jagung, meski cuma sebagian kecil yang mampu bertahan.
2. Hanya fantasi
Pandangan pertama yang muncul, seringkali berubah jadi fantasi. Keinginan yang menggebu ingin menemukan seseorang yang menarik, tiba-tiba hadir di saat pandangan pertama.
Dari sana kemudian ada rasa dan pengen diwujudkan. Pengalaman seperti itu jelas berupa fantasi. Tapi belum tentu menjadi kenyataan.
3. Tergantung intensitas Cinta pada pandangan pertama nggak selalu muncul dalam sekali pertemuan. Intensitas pertemuannya biasanya lebih dari satu kali, dan ada hal yang bikin jantung terasa aneh alias deg-deg ser.
Hari berikutnya akan begitu juga. Lama kelamaan timbul rasa yang akhirnya berubah cinta dan sayang.
4. Tergantung siapa yang mandang juga
Pandangan pertama boleh bikin hati kepincut, tapi tergantung siapa yang memandangnya. Kalo kebetulan emang yang dipandang oke punya, siapa takut buat dilanjut. Tapi kalo nggak berkenan di hati, nanti dulu ah.
Kamu setuju kalau cinta tumbuh pada pandangan pertama?
Learn more : The Five Love Languages: How to Express Heartfelt Commitment to Your Mate
No comments:
Post a Comment